Dosa kecil biasanya dianggap biasa. Dan hal ini seharusnya tidak ia lakukan, karena bisa jadi membinasakan Anda.
DOSA merupakan perkara yang harus kita jauhi. Tetapi, begitu sulit bagi kita untuk melakukan itu. Sebab, dorongan untuk melakukan hal itu selalu ada, terutama dari setan. Ia akan melakukan berbagai macam cara agar manusia melakukan perbuatan dosa.
Di antara pintu masuk setan untuk menggoda manusia adalah mendatanginya dengan mengatakan, “Ini hanyalah dosa kecil, ini masih ringan.” Sehingga, setan mampu menjerumuskannya ke dalam kubangan dosa ini. dengan meremehkan dosa-dosa yang telah dilakukannya, ia pun melakukan berbagai macam dosa. Ia melanggar larangan dan hukum-hukum Allah.
Namun, seorang muslim yang cerdas dan berakal, senantiasa memelihara dirinya dari berbagai noda dosa kecil dan besar. Sebab, melakukan dosa kecil akan menuntun seseorang melakukan dosa besar. Bahkan, apabila dosa-dosa kecil menumpuk pada diri seseorang, ia akan membinasakan orang tersebut.
Dari Sahal bin Sa’ad, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Jangalah kalian meremehkan dosa-dosa kecil (karena perumpamaan orang-orang yang meremehkan dosa-dosa kecil) laksana suatu kaum yang turun pada lembah suatu bukit, yang satu datang membawa kayu dan yang satu lagi membawa kayu yang lain, hingga mereka membawa kayu yang dapat memasak roti mereka. Sesungguhnya, dosa-dosa kecil, jika dilakukan terus menerus oleh pelakunya, niscaya akan membinasakan.”
Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Apabila seorang hamba melakukan satu kesalahan (dosa), maka hatinya akan dinodai satu noktah hitam; jika dia membersihkannya, meminta ampun dan bertaubat kepada Allah, noktah hitam itu akan hilang, dan jika dia berbuat dosa lagi, noktah hitam akan bertambah, hingga memenuhi hatinya. Dan inilah yang dimaksud dengan ‘Raan’ (tutup atau dosa di atas dosa) yang disebutkan Allah SWT di dalam firman-Nya, ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka’ (QS. Al-Muthaffifin: 14),” (HR. Tirmidzi).
Dari Tsauban bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya seseorang akan terhalang untuk memperoleh rezeki karena dosa yang ia lakukan,” (HR. Ahmad).
Abdullah bin Masud berkata, “Saya menyangka bahwa orang yang lupa terhadap suatu ilmu yang pernah ia pelajari dikarenakan kesalahan (dosa) yang pernah ia lakukan,” (HR. Thabrani).
Sesungguhnya, meremehkan dosa kecil merupakan salah satu indikasi lemahnya iman. Sebab, setiap kali iman seseorang kuat, ia akan semakin kuat dalam memelihara diri dari dosa.
Imam Al-Bukhari menyebutkan di dalam Shahih-nya, ‘Dari Anas bin Malik RA, ia berkata, “Sesungguhnya kalian melaksanakan perbuatan yang menurut kalian lebih berat daripada sehelai rambut, padahal kami menganggapnya di masa Rasulullah ﷺ termasuk dari dosa-dosa penghancur.”
Imam Al-Bukhari berkata, “Maksudnya adalah dosa-dosa yang akan membinasakan.”
Ada yang berkata, “Jangan melihat kecilnya dosa, tetapi lihatlah keagungan Zat yang kamu durhakai.”
Sesungguhnya rasa takut pada sahabat sangatlah besar, -meskipun mereka adalah umat yang paling beriman dan paling bertakwa-, namun mereka sangat takut kalau terjangkiti kemunafikan.
Imam Al-Bukhari berkata, “Ibnu Malikah berkata, ‘Saya telah berjumpa dengan tiga puluh sahabat Rasulullah ﷺ. Mereka semua takut kalau diri mereka dijangkiti sifat munafik’.”
Hendaknya, hamba yang mau selamat tidak meremehkan dosa-dosa kecil. Rasulullah ﷺ bersabda kepada Aisyah, “Janganlah kamu meremehkan dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa tersebut ada yang akan mencatatnya.”
Dalam kitab Az-Zuhud, Asad bin Musa meriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshari ia berkata, “Ada orang berbuat baik dan merasa yakin dengannya, dan ia melalaikan dosa-dosa kecil hingga berjumpa dengan Allah sementara dosa-dosanya bergelimpangan. Ada pula orang yang melakukan kejahatan, tetapi ia senantiasa merasa takut dan khawatir darinya hingga berjumpa dengan Allah dalam keadaan aman.
Post Comment
No comments:
Post a Comment